Efektivitas Pemberian Inhalasi pada Pasien Bronkopneumonia dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas

Effectiveness of Inhalation in Bronchopneumonia Patients with Ineffective Airway Clearing

Authors

  • Diana Hapsari Universitas Indonesia Maju
  • Saroh Saroh Universitas Indonesia Maju
  • Muhammad Sholahuddin Nurfand Universitas Indonesia Maju

DOI:

https://doi.org/10.53801/oajjhs.v1i9.71

Keywords:

bersihan jalan nafas tidak efektif, bronkopneumonia, inhalasi

Abstract

Latar Belakang: Bronkopneumonia adalah suatu cadangan pada parenkim paru yang meluas sampai bronkioli atau sering diartikan dengan peradangan yang terjadi pada jaringan paru melalui cara penyebaran langsung melalui saluran pernapasan atau melalui hematogen sampai bronkus. Pilihan terapi pada pasien dengan bronkopneumonia adalah Terapi inhalasi yang merupakan pemberian obat secara inhalasi (hirupan) kedalam saluran respiratori. Pemberian terapi inhalasi yaitu teknik yang dilakukan dengan pemberian uap dengan menggunakan obat combiven 1 ampul dan Pulmicort. Obat combiven adalah obat yang digunakan untuk membantu mengencerkan sekret yang diberikan dengan cara diuap dan Pulmicort digunakan untuk mengenerkan sekret yang terdapat dalam bronkus.

Tujuan: Bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian inhalasi pada pasien bronkopneumonia dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas

Metode: Desain pada penelitian ini adalah dengan rancangan studi kasus menggunakan pendekatan proses keperawatan. Sampel pada penelitian ini adalah Ny.U dengan pneumonia di bangsal Alamanda lantai 11. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada pasien dan keluarga, melakukan observasi, melakukan pemeriksaan fisik  dan melihat catatan perkembangan dari rekam medik pasien selama tiga hari dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi.

Hasil: Setelah dilakukan tindakan selama 3 hari dengan  terapi inhalasi nebulezer dilanjutkan dengan combivent 3x sehari dan Pulmicort 2x sehari frekuensi nafas Ny. U menjadi 20x/menit dengan saturasi 97% room Air, batuk berdahak berkurang dan nafas menjadi normal.

Kesimpulan: Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya efektifitas pemberian inhalasi pada pasien bronkopneumonia dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas. yang ditandai setelah dilakukan tindakan selam 3 hari ferkuensi nafas menjadi normal, dan batuk berdahak berkurang

Downloads

Published

2022-09-24