Intervensi Slow Deep Breathing Exercise untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi
Intervensi Slow Deep Breathing Exercise untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi
DOI:
https://doi.org/10.53801/oajjhs.v1i9.69Keywords:
hipertensi, slow deep breathing, tekanan darahAbstract
Latar Belakang: Hipertensi diperkirakan menjadi penyebab kematian sekitar 7,1 juta orang diseluruh dunia atau sekitar 13% dari total kematian. Lebih dari 60 juta rakyat Amerika Serikat mengalami tekanan darah tinggi. Menurut National Health and Nutrition Examination Survey (NHNES III), di Amerika terdapat paling sedikit 30% pasien hipertensi yang tidak menyadari kondisi mereka, dan 31% pasien yang di obati mencapai target tekanan darah yang diinginkan dibawah 140/90 mmHg. Hipertensi apabila tidak disembuhkan dalam jangka panjang dapat merusak pembuluh-pembuluh darah dalam jantung, otak dan ginjal. Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, infark, serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal, sehingga terlihat bahwa hipertensi berdampak negatif pada organ-organ tubuh bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Tujuan: Case study ini adalah untuk melihat efektifitas slow deep breathing exercise dalam mengatasi masalah keperawatan intoleransi aktivitas dengan intervensi pendukung manajemen program latihan tehnik pernafasan yang tepat selama aktifitas fisik.
Metode: Pada case study kali ini adalah dua orang pasien hipertensi dengan rentang umur 45 - 50 tahun berjenis kelamin wanita dan mempunyai riwayat hipertensi serta bersuku jawa.
Hasil: Hasil dari case study dari dua pasien hipertensi yang kami ambil adalah terjadi penurunan tekanan darah sistolik dan diastol setelah dilakukan implementasi slow deep breathing selama 3 hari dalam masalah keperawatan intoleransi aktivitas dengan intervensi manajemen program latihan.
Kesimpulan: slow deep breathing efektif dalam membantu proses penurunan tekanan darah hal itu dikonfirmasi dari dua kasus yang diuji pada dua responden dengan hipertensi menunjukan sistolik dan diastolik yang menurun sehingga intervensi ini bisa direkomendasikan dalam membantu mengatasi masalah keperawatan intoleransi aktivitas khususnya dalam intervensi keperawatan manajemen program pelatihan.