Neuropati Peripheral Pada Kehamilan
Peripheral Neuropathy In Pregnancy
DOI:
https://doi.org/10.53801/oajjhs.v1i11.148Keywords:
carpal tunnel syndrome, low back pain, meralgia parestethicaAbstract
Latar Belakang: Neuropati perifer pada ibu hamil tidak selalu muncul pada kehamilan, namun ketika keluhan terjadi hal tersebut dapat menimbulkan keluhan pada ibu hamil. Carpal Tunnel Syndrome (CTS), Meralgia Parestethica, dan low back pain menjadi gangguan terbanyak yang dialami ibu hamil selama kehamilan.
Tujuan: Untuk menganalisis terjadinya Neuropati Peripheral pada Kehamilan.
Metode: Penelitian menggunakan review artikel terdiri dari lima tahapan yaitu, identifikasi pertanyaan, identifikasi artikel relevan menggunakan search engine google scholar dengan keyword.
Hasil: Pada kehamilan dilaporkan sebesar 7%-43%. CTS yang muncul di trimester pertama atau kedua biasanya memburuk di trimester ketiga. Meralgia paresthetica sering terjadi pada pasien yang menderita CTS dan terkait dengan kehamilan. Beberapa keluhan muskuloskeletal selama kehamilan yakni: CTS yakni 59 orang (32,1%), meralgia paresthetica sebanyak 41 orang (22,3%). Meralgia paresthetica terjadi akibat gangguan nervus kutaneus femoralis lateral. Ketika saraf tersebut melintasi panggul menuju ke paha, terdapat sudut 70±90° yang menyebabkan nervus kutaneus femoralis lateral mudah mengalami penekanan dan kompresi. Peningkatan indeks massa tubuh, hormon relaksin, perubahan postur saat kehamilan, stress dan depresi menyebabkan ibu hamil sering mengalami nyeri punggung bawah (Low Back Pain). Penelitian pada 408 ibu hamil di Yordania menunjukkan 310 ibu hamil mengalami nyeri punggung bawah (76%).
Kesimpulan: Terapi konservatif lebih diutamakan selama kehamilan, penggunaan obat-obatan NSAID pemilihan terapi NSAID seperti ibuprofen, naproxen, indometasin dan diklofenak merupakan penghambat siklooksigenase sebaiknya dihindari hingga persalinan karena dapat mengakibatkan gangguan pada kehamilan dan persalinan.